Tahun Akademik Baru, Kurikulum Baru
Menyambut tahun akademik 2017/2018, Pascasarjana IAIN Jember menghelat Workshop Evaluasi Kurikulum di Hotel Green Hill, Rembangan, Jember, tanggal 2-3 Agustus 2017. Prof. Dr. Moh. Khusnuridlo, M.Pd. dan Dr. Muniron, M.Ag. didaulat sebagai narasumber. Kegiatan ini dibuka oleh Rektor IAIN Jember, Prof. Dr. Babun Suharto, SE., MM.
Prof. Babun menyampaikan bahwa dinamika sains-teknologi berkembang begitu cepat, yang berimplikasi pada perubahan struktur dan pola komunikasi masyarakat. Sebagai bagian dari struktur masyarakat, perguruan tinggi harus melakukan quick respons agar selalu relevan dengan dinamika di sekelilingnya.
“Evaluasi kurikulum semacam ini merupakan bagian dari ikhtiar untuk meningkatkan relevansi perguruan tinggi dengan dinamika masyarakatnya. Apalagi di level Pascasarjana yang outputnya bukan hanya mampu memahami suatu teori tetapi juga meng-create teori-teori baru berbasis nilai-nilai keislaman wabil khusus Islam nusantara,” katanya.
Sejalan dengan itu, Prof. Babun mendorong mahasiswa dan, terutama, dosen Pascasarjana IAIN Jember untuk berpartisipasi aktif di dalam forum-forum nasional dan internasional. Kalau bisa bukan menjadi peserta, tetapi sebagai narasumber. Di sanalah mereka mentransformasikan wawasan dan temuan-temuannya.
“Semakin banyak dosen dan mahasiswa yang berpartisipasi di forum-furum itu, semakin bagus image IAIN Jember. Kapasitas dosen tidak cukup dilihat dalam praktik perkuliahan di dalam kelas, namun juga dalam percaturan keilmuan level nasional dan internasional. Dan secara administrasi akademik, ini sangat tinggi nilainya buat akreditasi Prodi dan institusi,” ungkapnya dengan serius.
Sementara itu, dalam sambutannya, Direktur Pascasarjana IAIN Jember, Prof. Dr. Miftah Arifin, M.Ag., menjelaskan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk mereview dan mengevaluasi kurikulum Pascasarjana IAIN Jember khususnya Prodi MPI S2 dan PGMI. Pasalnya, terdapat perubahan nomenklatur pada dua Prodi itu. Prodi MPI S2 semula bernama Prodi Pendidikan Islam (PI), sedangkan Prodi PGMI pada awalnya bernama Prodi Ilmu Pendidikan Dasar Islam (IPDI). Itulah alasannya mengapa evaluasi ini perlu diselenggarakan.
Kendati demikian, menurut Prof. Miftah, ia memberi kesempatan kepada Prodi-Prodi yang lain untuk mengevaluasi kurikulumnya masing-masing. “Prodi-Prodi yang lain diharapkan mengevaluasi kurikulumnya sendiri mumpung ada momen bagus seperti ini. Hasil evaluasi itulah kemudian menjadi kurikulum yang diberikan kepada mahasiswa baru,” ungkapnya.
Ditemui setelah acara pembukaan, Ketua Panitia, Dr. Titiek Rohanah Hidayati, M.Pd., mengatakan bahwa acara ini merupakan puncak dari rangkain kegiatan review dan evaluasi kurikulum. “Kami telah mengadakan dua kali kegiatan pra-workshop yang memperbincangkan kurikulum Pascasarjana IAIN Jember. Nah, kegiatan ini dimaksudkan untuk pemantapan dan finalisasi kurikulum Pascasarjana yang akan kami berikan kepada mahasiswa baru,” katanya.
Menurut Titiek, peserta kegiatan ini adalah para Ketua dan Sekretaris Pordi S2 dan S3, beberapa dosen Pascasarjana, dan unsur pimpinan. Setelah penyampaian materi dari narasumber, peserta dikelompokkan menjadi tiga komisi. Komisi A terdiri dari Prodi MPI S2 dan S3, Komisi B meliputi Prodi PGMI, PAI, dan PBA, sedangkan Komisi C meliputi Prodi ES, HK, dan KPI. Hasil sidang komisi dibahas pada sidang pleno. “Di situlah diputuskan dan ditetapkan kurikulum “baru” yang akan diberikan kepada mahasiswa baru Pascasarjana IAIN Jember,” pungkasnya. (Zainal Abidin)