pasca@uinkhas.ac.id 0821-3993-3356

Prodi S2 KPI Gelar Pengabdian di Media Online Pesantren

Home >Berita >Prodi S2 KPI Gelar Pengabdian di Media Online Pesantren
Diposting : Selasa, 13 Dec 2022, 16:48:56 | Dilihat : 265 kali
Prodi S2 KPI Gelar Pengabdian di Media Online Pesantren


JEMBER-Media pesantren harus berani menyampaikan kebenaran di depan publik sebagai wujud tanggungjawab sosialnya. Kebenaran yang dimaksudkan adalah informasi yang diberitakan harus sesuai dengan data dan fakta, bukan informasi bohong (hoax). Media tidak boleh takut menulis kebenaran, meskipun resikonya sangat besar, termasuk kematian.

Demikian ditegaskan Pengasuh Pondok Pesantren Ash Shiddiqi Puteri (Ashri) Talangsari Jember KH. M.Ayyub Saiful Ridjal Bin KH. Abdul Chalim Shiddiq dalam Workshop Peningkatan Mutu Jurnalistik Pesantren di Aula Pondok Pesantren Roudlotul Muta’allim Patrang Jember, Sabtu (13/11/2021). “Media harus berani menyuarakan kebenaran, meskipun pahit, meskipun harus menerima resiko kematian,” tegas Pembina Media Online Xposfile.com yang akrab disapa Gus Saif ini.

Dalam kegiatan yang diselenggarakan Media Xposfile.com dalam Program Pengabdian Masyarakat Berbasis Program Studi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Pascasarjana Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember (UIN KHAS Jember) ini, Gus Saif juga mengajak tim Redaksi Xposfile.com untuk meningkatkan kualitas/ mutu pemberitaan agar publik mendapatkan informasi yang benar. “Kebenaran tidak boleh ditutup-tutupi, masyarakat berhak mengetahui,” ujarnya.

Menurut Gus Saif, spirit mengungkapkan kebenaran dalam media pesantren itu sudah lama diteladankan oleh KH Abdul Chalim Shiddiq ketika mendirikan Ponpes Ahsri pada tahun 1931 silam. Tak hanya mempelopori berdirinya pesantren puteri di Jember, tetapi juga mendirikan media penyiaran komunitas pesantren dengan nama Radio Ashria dengan gelombang FM. “Yang disuarakan oleh beliau  (KH Abdul Chalim Shiddiq, Red) adalah kebenaran agar diketahui oleh publik sehingga masyarakat mengikuti kebenaran tersebut,” katanya.

Prinsip kebenaran ini pula yang melatarbelakangi pemberitaan media online Xposfile.com. Penanggungjawab Xposfile, Kustiono Musri dalam Workshop tersebut menegaskan bahwa untuk menjaga kredibilitas informasi itu, kredibilitas sumber informasi harus benar-benar terukur. “Misalnya, untuk kasus pelanggaran, sumber BPK RI, kami angggap kredibel, layak dipercaya, bukan hoax. Untuk itu, ketika ada laporan  BPK, Xposfile langsung menayangkan apa adanya laporan tersebut,” ujarnya.

Media Xposfile mengakui jika kebenaran itu sudah dilakukan verifikasi sejak awal oleh BPK, sehingga redaksi tidak lagi meragukan informasi tersebut. Sehingga, jika nantinya itu timbul masalah dengan pemberitaan, maka pihak BPK RI juga harus bertanggungjawab terhadap informasi yang disampaikan. “Publik harus tahu bahwa ada masalah sebagaimana yang diungkapkan BPK. Karena Xposfile ini media online, maka satu sumber yang layak dipercaya bisa kami beritakan. Selanjutnya, respon publik juga kami tunggu,” katanya.

    Sementara itu, Kaprodi S2  KPI Pascsarjana UIN KHAS Jember Dr. Kun Wazis, M.I.Kom yang menjadi narasumber dalam workshop tersebut menegaskan bahwa prinsip kebenaran harus menjadi visi utama media dalam memberitakan realitas sosial. “Seorang jurnalis, memang wajib memberitakan kebenaran, itu sesuai dengan amanat UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Berita bohong, juga melanggar Kode Etik Jurnalistik,” kata Alumni Program Doktor Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad) Bandung ini.

Hanya saja, dalam sebuah pemberitaan yang terkait dengan kasus, maka kesimbangan dalam pemberitaan (cover both side) tetap dikedepankan. Sebab, jika persoalan itu terkait dengan kasus hukum yang belum diputuskan dalam pengadilan, maka asas praduga tak bersalah juga menjadi prinsip media dalam menyajikan pemberitaan. “Tidak boleh ada penghakiman di media massa atau trial by the press, ketika suatu kasus itu belum diputus. Keseimbangkan atau cover both side tetap ditampilkan, sehingga publik memiliki penilaian sendiri,” kata Dosen Matakuliah Jurnalisme Warga Fakultas Dakwah UIN KHAS Jember ini.

Pelaksanaan kegiatan workshop tersbeut berlangsung interaktif. Para peserta yang sebagian anggota tim redaksi Xposfile.com itu terlihat antusias menanyakan berbagai hal yang terkait dengan dunia jurnalistik. Diantaranya, peserta ingin mengetahui penggunaan Hak Jawab dan Hak Koreksi di media massa. Agar kegiatan tersebut memberikan dampak yang luas, pihak Xposfile juga menayangkan melalui media online dengan link youtube Perserikatan Wartawan Jember (PWJ) Asyik Jember (https://www.youtube.com/watch?v=N0IV6CQ8K-w). “Tim Ashri memiliki perangkat yang sangat bagus untuk live streaming di Youtube, sehingga masyarakat dapat mengakses dan menyimak di platform media YouTUbe tersebut,” kata Pemimpin Redaksi Xposfile.com Kustiono Musri (redaksi xposfile.com)

Sumber data: https://www.xposfile.com/media-pesantren-harus-memberitakan-kebenaran/

Berita Terbaru

Review Kurikulum S2 KPI Dikritisi Gubes Komunikasi
22 Feb 2024By oprpasca
Kualitas dan Kinerja Prodi S2 KPI Dievaluasi
19 Feb 2024By oprpasca
Tim S3 PAI Rumuskan Visi, Misi, dan Tujuan Prodi
16 Feb 2024By oprpasca

Agenda

Informasi Terbaru

Belum ada Informasi Terbaru

Lowongan

;